Siapa Pemilik DeepSeek? Cek Profilenya! Aplikasi AI China itu menggeser dominasi ChatGPT sebagai asisten AI gratis yang paling banyak diunduh di AS pada Selasa (28/1/2025). Pada dasarnya, DeepSeek adalah nama chatbot gratis berbasis kecerdasan buatan atau AI. Tampilan, pengalaman pengguna, hingga cara kerjanya sangat mirip dengan ChatGPT.
Aplikasi DeepSeek buatan China mengguncang dunia teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sejumlah saham teknologi di AS bahkan terjun bebas usai kemunculan DeepSeek. Saham perusahaan semikonduktor terbesar dunia, Nvidia, turun 17 persen dalam sehari bursa. Begitu juga dengan saham perusahaan teknologi besar AS lainnya, seperti Microsoft, Alphabet, dan Dell Technologies.
Siapa Pemilik DeepSeek? Cek Profilenya!
Aplikasi ini rilis kali pertama pada Mei 2023 silam. Kemudian diikuti peluncuran DeepSeek R1 pada November silam.
Mengutip Reuters, Rabu (29/1/2025), DeepSeek berhasil menyalip pesaingnya, ChatGPT, sebagai aplikasi yang teratas di App Store AS dengan 2 juta unduhan. DeepSeek didukung oleh model DeepSeek-V3 yang menggunakan chip Nvidia H800 dengan biaya kurang dari US$ 6 juta.
Perusahaan rintisan (startup) teknologi asal China yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI), DeepSeek sempat menggemparkan pasar saham Amerika Serikat (AS). Kehebohan ini membuat saham-saham teknologi AS ditutup anjlok pada perdagangan Senin (29/1) lalu.
Untuk pengembangan model DeepSeek-R1, yang dirilis minggu lalu, perusahaan mengaku biayanya 20 hingga 50 kali lebih murah daripada model OpenAI. Karena efisiensi dan biaya yang murah inilah, perusahaan tersebut mendapatkan atensi dari global.
Selain biaya yang murah, kecanggihan AI-nya juga setara dengan AI milik perusahaan teknologi AS, seperti OpenAI. Perusahaan tersebut mengaku dua model AI-nya, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 mendapat pujian dari para eksekutif Silicon Valley dan ahli teknologi AS karena setara dengan canggihnya model AI milik OpenAI dan Meta.
Bursa saham AS, Wall Street ditutup anjlok usai hebohnya DeepSeek yang berhasil menyaingi ChatGPT dalam review aplikasi gratis terbaik di App Store Apple AS. Saham Nvidia (NVDA), pemasok utama chip AI, turun 12% dalam perdagangan. Padahal sahamnya naik lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Meta (META) dan Alphabet (GOOGL), perusahaan induk Google, juga turun tajam, seperti halnya Marvell, Broadcom, Palantir, Oracle, dan banyak raksasa teknologi lainnya.
Siapa Pemilik DeepSeek? Cek Profilenya!
Profil pemilik DeepSeek Liang Wenfeng
Sebagai informasi, DeepSeek berdiri pada akhir tahun 2023 oleh Manajer Dana Lindung Nilai China, Liang Wenfeng. DeepSeek menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan rintisan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya mencari investasi besar untuk mengembangkan AI besar-besaran. Seperti perusahaan rintisan AI lainnya, DeepSeek meluncurkan berbagai model AI kompetitif selama setahun terakhir yang telah menarik perhatian industri.
DeepSeek merupakan proyek perusahaan rintisan yang digarap Liang Wenfeng, seorang pengusaha dana lindung milenial dari provinsi Guangdong, China.
Dilansir dari Forbes, pria yang kini berusia 40 tahun itu lahir di Guangdong, China selatan. Kabarnya, Liang adalah anak dari guru di daerah yang kini dikenal dengan industri teknologinya.
Menurut catatan Reuters, Liang kemudian menempuh pendidikan di Universitas Zhejiang di provinsi Zhejiang China timur pada usia 17 tahun. Di sana Liang mengambil jurusan Teknik Elektronika dan Komunikasi.
Tempat itu merupakan kawasan rumah raksasa e-commerce Alibaba dan perusahaan teknologi lainnya. Gelar masternya diambil di bidang Teknik Informasi dan Komunikasi dan lulus pada 2010.
Perjalanan karier Liang Wenfeng
Setelah lulus, Liang mendirikan perusahaan dana lindung nilai pada 2015, yaitu High-Flyer Quantitative Investment Management.
Dikutip dari AP News, High-Flyer Quantitative Investment Management mengembangkan model perdagangan saham terkomputerisasi menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk menyempurnakan strateginya.
Setahun kemudian, High-Flyer menciptakan model AI pertamanya pada Oktober 2016. Inovasi ini memungkinkan perusahaan tersebut mengambil posisi saham pertamanya berdasarkan proyeksi AI setelah sebelumnya mengandalkan algoritma pembelajaran mesin tradisional.
High-Flyer mulai menggunakan model AI untuk mengembangkan hampir semua posisi sahamnya pada 2017. Setelah itu, perusahaan itu mempekerjakan tim peneliti yang didedikasikan untuk algoritma AI dan aplikasi dasar.
Menurut Financial Times, Liang mulai mengumpulkan profesor gratis Nvidia untuk proyek AI yang saat itu belum disebutkan namanya pada 2021.
Namun, High-Flyer mengalami kerugian ketika regulator menindak perdagangan semacam itu tahun lalu. Meski demikian, perusahaan itu dilaporkan mengelola aset senilai 8 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 129 triliun.
Dana tersebut merupakan sumber daya yang cukup untuk mendanai penelitian DeepSeek. Perusahaan ini juga memiliki daya komputasi yang melimpah untuk AI. Hal itu lantaran tahun 2022 High-Flyer telah mengumpulkan 10.000 chip prosesor grafis A100 berkinerja tinggi buatan Nvidia yang berbasis di California.
Namun, AS segera membatasi penjualan chip tersebut ke China. Liang mengatakan, dirinya menghabiskan waktu untuk membaca makalah, menulis kode, dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok, seperti halnya peneliti lainnya.
“Saat ini, baik raksasa teknologi maupun perusahaan rintisan tidak memiliki keunggulan yang tak terbantahkan. Dengan OpenAI yang membuka jalan, semua orang bekerja dengan makalah yang diterbitkan dan kode sumber terbuka,” kata dia.
Hingga April 2023, perusahaan itu mengumumkan akan memperluas cakupannya di luar industri investasi dan memusatkan sumber daya untuk “mengeksplorasi esensi AGI”. Hal itu diumumkan melalui akun WeChat perusahaan.
Sebulan kemudian, tepatnya pada Mei 2023, DeepSeek dibuat. Kini karyawan DeepSeek sebagian besar adalah lulusan dan mahasiswa PhD dari universitas-universitas top di China.
Liang yakin, karyawannya itu lebih suka bekerja di DeepSeek karena perusahaan itu mengatasi tantangan terbesar dalam AI. “Yang menarik bakat terbaik tentu saja pemecahan masalah tersulit di dunia,” kata dia.
Siapa Pemilik DeepSeek? Cek Profilenya!
Sumber : Pemilik DeepSeek